Rabu, 11 Desember 2019

Elektronika Dasar







Elektronika Dasar

     Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalamsebuah Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan Teknologi, komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah peralatan Elektronika seperti Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC masih tetap digunakan hingga saat ini.

 Jenis-jenis Komponen Elektronika

1.Voltmeter Elektronik  Tegangan adalah tekanan listrik. Jenis ini diukur menggunakan Voltmeter meskipun alat lain seperti osiloskop dapat pula digunakan.Dua jenis Voltmeter digunakan saat ini yakni analog dan digital. Voltmeter analog menggunakan pergerakan jarum untuk memainkan tegangan yang diukur diatas skala terkalibrasi ( Gambar 1.1-1 ). Tegangan yang diukur oleh meter digital muncul sebagai 

angka ( digital )..                                           

Hasil gambar untuk voltmeter elektronik adalah     Voltmeter digolongkan kepada voltmeter elektronik ( EVM ) atau Volt Ohm Meter (VOM). Istilah EVM merupakan kategori yang luas mencakup : Vacuum Tube Voltmeter ( VTVM ). Tabung hanya digunakan sebelum transistor ditemukan. Alat ini membutuhkan daya yang cukup besar dalam bekerjanya. Hal ini menyebabkan VTVM selalu terpasang ke sumber tegangan AC ( disebut dioperasikan oleh tegangan jala-jala ).Voltmeter bertransistor ( TVM ), karena transistor beroperasi pada sumber tegangan rendah seperti baterai, maka biasanya alat ini portibel. Field Effect Transistor Volt Ohm Meter ( FETVOM ). Fet ialah tipe lain dari transistor, sehingga FETVOM biasanya juga dioperasikan memakai baterai.Digital Multimeter ( DMM ), sering disebut Digital Volt Ohm Millimeter ( DVOM ). Digital VOM menggunakan rangkaian terintegrasi ( IC ), dimana rangkaiannya disimpan dalam wadah yang kecil tidak lebih besar dari transistor. Meter ini dioperasikan juga menggunakan baterai.

  2. Digital voltmeter merupakan suatu instrumen yang dapat diandalkan dan teliti, yang dapat digunakan dalam banyak pemakaian pengukuran di laboratorium.
Digital voltmeter dapat bersaing terhadap instrumen-instrumen analog konvensional, disebabkan perkembangan dan penyempurnaan modul-modul rang-kaian terpadu ( integrated circuit, IC ), ukuran, kebutuhan daya dan harga yang berkurang secara drastis.
Kualitas voltmeter digital yang menonjol dapat digambarkan dengan mengemuka- kan Karakteristik operasi dan karakteristik yang khas.
Spesifikasi berikut tidak semua berlaku pada satu instrumen tertentu, akan tetapi benar-benar menyatakan informasi yang absah mengenai keadaan saat ini, yaitu :
– Rangkuman masukan : dari ± 1,000000 V sampai ± 1000, 000 V, dengan pemilihan rangkuman secara otomatis dan indikasi beban lebih.
– Ketelitian mutlak sebesar ± 0,005 persen dari pembacaan.
– Stabilitas : jangka pendek 0,002 persen dari pembacaan untuk perioda 24 jam : jangka panjang 0,008 persen pembacaan untuk perioda 6 bulan.
– Resolusi : 1 bagian dalam 106 (1 μV dapat dibaca pada rangkuman masukan1 V ).
– Karakteristik masukan : tahanan masukan khas adalah 10 MΩ ; kapasitas masukan 40 pF.
– Kalibrasi : standar kalibrasi internal yang memungkinkan kalibrasi tidak ber-gantung pada rangkaian ukur diperoleh dari sumber referensi yang distabilkan.
– Sinyal-sinyak keluaran : perintah mencetak, memungkinkan keluaran menuju pencetak keluaran BCD ( binary coded decimal = bilangan desimal yang masing-masing angka dinyatakan oleh empat bit ) untuk pengolahan atau pen- catatan digital.
Ciri pilihan biasa mencakup rangkaian tambahan untuk mengukur arus, tahanan dan perbandingan tegangan.
Variabel-variabel fisis lainnya dapat diukur dengan menggunakan transducer yang sesuai.
Voltmeter digital dapat dikelompokkan kedalam 4 ( empat ) kategori, yaitu :
1. Voltmeter digital tipe tanjak ( ramp type DVM ).
2. Voltmeter digital tipe penggabungan / intergrasi ( integrating DVM )
3. Voltmeter digital setimbang kontinu ( continuous balance DVM )
4. Voltmeter digital dengan pendekatan berturut-turut ( successive approximating DVM ).

3.Resistor 
      Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
1.Resistor yang Nilainya Tetap
2.Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
3.Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor.
4.Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)Gambar dan Simbol Resistor : 

http://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2014/07/Resistor.jpg
 4.Induktor (Inductor)
    Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
 1.Induktor yang nilainya tetap 
 2.Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.

 http://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2014/07/Induktor.jpg 

5.Dioda (Diode) 
http://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2014/07/Dioda.jpgDiode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.Berdasarkan Fungsi Dioda terdiridari : 
1.Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
2.Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
3.LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.
4.Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahayasehingga sering digunakan sebagai Sensor.
5.Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .
6.Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser 

.6.Transistor 
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.
(Integrated Circuit)IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalahKomponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya







































 





































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

* { margin:0; padding:0; font-family: sans-serif; } nav { width:75%; height:70px; border:5px solid; line-height: 50px; } nav ul li { width:13%; height:60px; border:5px solid; float: left; list-style: none; text-align: center; } nav ul li:hover ul { display: block; } nav ul li ul { display: none; } nav ul li ul li { width:120%; height:55px; border:5px solid; }